Content and Context

CIPOK MENCIPOK
Content and Context

Bagi anda yang pernah jadi anak muda gaul di Semarang, biasanya ngerti dengan sebuah warung nasi kucing di dekat jalan Gajahmada yang terkenal dengan nama Warung Pak Gik.

Buka setiap jam 00.00 s/d 04.00. Tampilan warung nasi kucingnya sangat ala kadarnya. Mirip gubuk emplek emplek. Berada di tepi jalan inspeksi sungai yang sempit, dan bahkan aroma bau air sungai yang 'bacin' adalah menu tambahan bagi para pengunjungnya.

Tapi yang namanya pengunjung jangan ditanya. Melimpah ruah hampir tumpah. Dari yang naik sepeda motor sampai naik mobil mewah. Semua asyik menikmati makanan kelas bawah dengan harga murah meriah tersebut.

Fenomena apa yang ada di warung Pak Gik tersebut? Bicara CONTEXT (kemasan dan tampilan luar) dalam bahasa jawanya disebut sangat 'ora mitayani'. Tidak ada apa-apanya.

Tapi kekuatannya ada di CONTENT-nya. Segelas teh panasnya merasuk jiwa. Kenikmatannya luar biasa. Siapa yang meminumnya langsung jatuh cinta. Tak peduli bau air sungai yang bacin, dan harus berdiri berdesak desakan di warung yang kumuh. Semua asyik menikmati nasi kucing dengan berbagai lauk yang harganya sangat terjangkau kantung siapapun.

Seandainya ... yeah, seandainya kita bisa jualan properti dengan gaya warung nasi kucing Pak Gik tersebut. Yang kekuatannya cuma ada di CONTENT tanpa harus peduli dengan CONTEXT-nya, pasti luar biasa.

Kita bisa jualan rumah seharga 1 Milyar di sebuah container lusuh yang dijadikan marketing office. Dengan sales memakai sandal jepit dan tanpa uniform.

Kita bisa jualan rumah 2 kamar dengan fungsi hunian tanpa harus peduli dengan tampilan estetikanya. Positioningnya cuma 'Bebas Panas Matahari dan Air Hujan', hehe ...

Kita bisa jualan rumah dengan jalan lebar 6 m tanpa ada pohon peneduh, tanpa ada fasos fasum sama sekali. Sebuah komplek perumahan yang isinya cuma bangunan dan bangunan tanpa ruang terbuka sama sekali.

Mungkin gak ya? Semoga tidak mungkin.
Saya takut dimintai advis menjual content tanpa context. Susah bangeet.

Tapi dijaman ini apa sih yang tidak mungkin??? Cipok cipokan dengan suami orang di muka umum saja bisa dilakukan kok, wkwkkwkwkwkwk .......


Populer

Efisiensi Biaya Cut and Fill

Budget Pembuatan Kolam Renang

Merintis Bisnis Properti Sebagai Pengembang

Melakukan Probing dalam Penjualan Properti

Menerapkan Ilmu Marketing Perumahan

Mitra Pemilik Tanah

4 Tahapan Siklus Hidup Produk

Berbagi Urusan Ijin

Buatlah PT Kosong

Memanfaatkan Momentum Lebaran