Mengelola Prospek - Always Be Closing
GADIS 4 TITIK
Mengelola Prospek - Always Be Closing
Mengelola Prospek - Always Be Closing
Saya tiap minggu minimal pasti 2x naik pesawat SMG - JKT - SMG. Dan tiap naik pesawat, jika ada pramugari yang menarik perhatian, biasanya saya melirik dada mereka. Sambil mencuri curi pandang tentunya. Karena di dada sebelah kanan mereka biasanya ada namanya. Kadang nama pendek, kadang nama lengkap. Kumpulan nama nama pramugari itu saya kumpulkan dalam satu folder khusus di BB.
Jika sekedar manis, saya catat dengan diberi kode SATU TITIK.
Misal; BERLINA SETYAWATI.
Jika lumayan cantik, saya catat dengan diberi kode DUA TITIK.
Misal; TETTY SUGIARTI..
Jika cantik, saya catat dengan diberi kode TIGA TITIK.
Misal; NILA CHANDRARINI...
Nah, sejak kebiasaan ini saya jalankan, belum pernah ada pramugari yang mendapat kode EMPAT TITIK alias cantik sekali.Tapi petang tadi penantian itu berakhir. Ditemukan seorang pramugari yang pantas diberi kode EMPAT TITIK.
Yaitu; RARA RAMADHINI....
Mungkin anda bertanya, untuk apa saya mengumpulkan nama nama itu. Gak ada niat apa apa sih. Iseng saja. Sekedar mau membandingkan maskapai mana yang memiliki 'taste' bagus saat rekrutmen pramugari. Ehm ehm ..
Mencari dan minta 'add' akun FB nya kagak. Mencari tahu no HP nya juga kagak. Pokoknya sekedar dicatat saja. Melatih 'taste' dengan membubuhkan SATU TITIK s/d EMPAT TITIK. Jangan heran sampai saat ini saya tetap jadi pria 'baik baik' saja, hehe ..
Jika anda punya sales force yang memperlakukan data prospek seperti saya memperlakukan daftar pramugari-pramugari tersebut, jangan harap bisa terjadi banyak closing.
Data konsumen yang sudah dicatat adalah PROSPEK. Dan sales dengan teknik probing serta supporting yang dimiliki sudah seharusnya mengelola prospek tersebut, agar jika level semula sekedar INFORMASI ditingkatkan menjadi PELUANG, dan peluang akhirnya menjadi KEBUTUHAN.
Jika prospek sudah bisa digiring menjadi kebutuhan, maka CLOSING hanyalah menunggu waktu.
Ayo ayo, salam ABC (Always Be Closing).
Jika sekedar manis, saya catat dengan diberi kode SATU TITIK.
Misal; BERLINA SETYAWATI.
Jika lumayan cantik, saya catat dengan diberi kode DUA TITIK.
Misal; TETTY SUGIARTI..
Jika cantik, saya catat dengan diberi kode TIGA TITIK.
Misal; NILA CHANDRARINI...
Nah, sejak kebiasaan ini saya jalankan, belum pernah ada pramugari yang mendapat kode EMPAT TITIK alias cantik sekali.Tapi petang tadi penantian itu berakhir. Ditemukan seorang pramugari yang pantas diberi kode EMPAT TITIK.
Yaitu; RARA RAMADHINI....
Mungkin anda bertanya, untuk apa saya mengumpulkan nama nama itu. Gak ada niat apa apa sih. Iseng saja. Sekedar mau membandingkan maskapai mana yang memiliki 'taste' bagus saat rekrutmen pramugari. Ehm ehm ..
Mencari dan minta 'add' akun FB nya kagak. Mencari tahu no HP nya juga kagak. Pokoknya sekedar dicatat saja. Melatih 'taste' dengan membubuhkan SATU TITIK s/d EMPAT TITIK. Jangan heran sampai saat ini saya tetap jadi pria 'baik baik' saja, hehe ..
Jika anda punya sales force yang memperlakukan data prospek seperti saya memperlakukan daftar pramugari-pramugari tersebut, jangan harap bisa terjadi banyak closing.
Data konsumen yang sudah dicatat adalah PROSPEK. Dan sales dengan teknik probing serta supporting yang dimiliki sudah seharusnya mengelola prospek tersebut, agar jika level semula sekedar INFORMASI ditingkatkan menjadi PELUANG, dan peluang akhirnya menjadi KEBUTUHAN.
Jika prospek sudah bisa digiring menjadi kebutuhan, maka CLOSING hanyalah menunggu waktu.
Ayo ayo, salam ABC (Always Be Closing).