Major Product
KONDOM KEPALA NAGA
Major Product
Major Product
Saat saya sedang berjalan jalan di LUCKY PLAZA yang berada di kawasan Orchad Road Singapore, saya melihat counter khusus yang menjual kondom dengan berbagai desain yang lucu dan warna warni.
Saya tertarik dengan kondom yang desainnya mirip kepala naga lengkap dengan sisik sisiknya. Kayaknya asyik punya deh buat ACTION .. (ala otak kiri)
Cukup dengan sebuah alasan; TERTARIK, saya langsung memutuskan membeli kondom berbentuk kepala naga warna merah tersebut.
Alasan kenapa saya langsung membeli tanpa pikir panjang adalah;
1. Kondom itu harganya murah, tak sampai SGD $ 1
2. Saya merasa tak perlu meminta pertimbangan apapun dan dari siapapun.
3. Andai saya salah memilih atau salah mengambil keputusan, tak ada resiko yang besar. Paling cuma teriakan kaget saja dari seseorang saat melihat sisik sisiknya .. (Siapa hayoo??)
Nah, ketiga hal diatas adalah ciri ciri dari MINOR PRODUCT. Yaitu; harga murah, jika salah membeli resikonya tidak signifikan, dan saat membeli tak memerlukan pertimbangan dari siapapun.
Kalau ada minor product berarti juga ada MAJOR PRODUCT. Dimana major product memiliki ciri-ciri;
1. Harganya mahal (misal; rumah, mobil).
2. Jika salah mengambil keputusan untuk membeli menjadi penyesalan dan resikonya terasa dalam waktu yang panjang.
3. Saat membeli jarang mengambil keputusan sendiri, melainkan akan meminta pertimbangan dari orang-orang terdekatnya (misal; pasangan, ortu, saudara, sahabat) supaya tidak salah memilih.
Jika kita sudah tahu soal MAJOR PRODUCT, apa aplikasinya dalam bisnis properti??
1. Pastikan bahwa Sales kita rajin melakukan FOLLOW UP kepada prospek yang pernah datang ke kantor pemasaran, karena seringkali konsumen butuh waktu untuk berpikir dan meminta pertimbangan sana sini. Sales mesti aktif lakukan teknik probing dan supporting supaya bisa closing.
2. Pastikan bahwa Sales anda memiliki Teknik Menjual (Selling Skill) yang bagus karena dia akan melakukan transfer informasi berupa product knowledge kepada konsumen. Dimana konsumen tersebut saat pulang ke rumah akan menjadi extended salesman (seolah sales lanjutan dari anda) guna menjelaskan produk yang kita pasarkan kepada orang-orang yang dimintai pendapat. Bayangkan jika akibat ketidakmampuan sales anda, ternyata prosentase info product knowledge yang bisa ditransfer hanya sampai sekitar 60% saja. Maka pada saat konsumen gantian menjelaskan kepada pihak lain di rumahnya, mungkin info yang tersampaikan cuma tinggal 30% saja. Dan itu membuat peluang closing menjadi kecil.
Saya tertarik dengan kondom yang desainnya mirip kepala naga lengkap dengan sisik sisiknya. Kayaknya asyik punya deh buat ACTION .. (ala otak kiri)
Cukup dengan sebuah alasan; TERTARIK, saya langsung memutuskan membeli kondom berbentuk kepala naga warna merah tersebut.
Alasan kenapa saya langsung membeli tanpa pikir panjang adalah;
1. Kondom itu harganya murah, tak sampai SGD $ 1
2. Saya merasa tak perlu meminta pertimbangan apapun dan dari siapapun.
3. Andai saya salah memilih atau salah mengambil keputusan, tak ada resiko yang besar. Paling cuma teriakan kaget saja dari seseorang saat melihat sisik sisiknya .. (Siapa hayoo??)
Nah, ketiga hal diatas adalah ciri ciri dari MINOR PRODUCT. Yaitu; harga murah, jika salah membeli resikonya tidak signifikan, dan saat membeli tak memerlukan pertimbangan dari siapapun.
Kalau ada minor product berarti juga ada MAJOR PRODUCT. Dimana major product memiliki ciri-ciri;
1. Harganya mahal (misal; rumah, mobil).
2. Jika salah mengambil keputusan untuk membeli menjadi penyesalan dan resikonya terasa dalam waktu yang panjang.
3. Saat membeli jarang mengambil keputusan sendiri, melainkan akan meminta pertimbangan dari orang-orang terdekatnya (misal; pasangan, ortu, saudara, sahabat) supaya tidak salah memilih.
Jika kita sudah tahu soal MAJOR PRODUCT, apa aplikasinya dalam bisnis properti??
1. Pastikan bahwa Sales kita rajin melakukan FOLLOW UP kepada prospek yang pernah datang ke kantor pemasaran, karena seringkali konsumen butuh waktu untuk berpikir dan meminta pertimbangan sana sini. Sales mesti aktif lakukan teknik probing dan supporting supaya bisa closing.
2. Pastikan bahwa Sales anda memiliki Teknik Menjual (Selling Skill) yang bagus karena dia akan melakukan transfer informasi berupa product knowledge kepada konsumen. Dimana konsumen tersebut saat pulang ke rumah akan menjadi extended salesman (seolah sales lanjutan dari anda) guna menjelaskan produk yang kita pasarkan kepada orang-orang yang dimintai pendapat. Bayangkan jika akibat ketidakmampuan sales anda, ternyata prosentase info product knowledge yang bisa ditransfer hanya sampai sekitar 60% saja. Maka pada saat konsumen gantian menjelaskan kepada pihak lain di rumahnya, mungkin info yang tersampaikan cuma tinggal 30% saja. Dan itu membuat peluang closing menjadi kecil.