Menjaga Kontinuitas Arus Kas Masuk
STRATEGI RUMAH STOK
Menjaga Kontinuitas Arus Kas Masuk
Menjaga Kontinuitas Arus Kas Masuk
Saya mau berbagi kepada rekan rekan soal kiat memelihara arus kas masuk supaya tetap kontinu masuk tiap bulan, jika dikaitkan dengan strategi penyediaan rumah stock.
Kiat ini bisa dijadikan referensi bagi rekan rekan yang membangun RSH (rumah sederhana sehat) yang memang harus mencapai progres fisik 100% baru bisa akad kredit, atau yang mengembangkan proyek tanpa MoU KPR Indent.
Kuncinya sederhana saja;
JUMLAH RUMAH STOK = TARGET PENJUALAN RATA-RATA DALAM 1 BULAN
Contoh kasus;
Target jual 1 bulan = 5 unit.
Bangun rumah stok = 5 unit.
Rumah stok dibangun mulai Januari 2010. Siap huni April 2010.
Januari mulai jualan.
Terjual 4 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan).
Buka SPK bangunan = 4 unit
Pebruari
Terjual 6 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 6 unit
Maret
Terjual 3 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 3 unit
April
Terjual 5 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 5 unit
Dengan strategi seperti itu (asumsi tak ada pembatalan), maka mulai bulan April dst kita sudah bisa merealisasi akad kredit dan menerima arus kas masuk secara kontinu alias berkelanjutan.
INGAT !!!
Penjualan harus dilokalisir di blok yang sedang kita bangun rumah stoknya. Jadi jangan memasarkan blok yang tidak sedang dibangun.
Begitu ada unit yang batal, maka perhitungkan unit tersebut sebagai stok yang sudah terlanjur dibuka SPK nya. Jadi mengurangi jumlah unit yang dibuka melalui SPK baru tiap bulan.
Jika kita tertib melakukan konsep diatas, maka penerimaan arus kas masuk insya Allah kontinu dan tidak terputus.
Kiat ini bisa dijadikan referensi bagi rekan rekan yang membangun RSH (rumah sederhana sehat) yang memang harus mencapai progres fisik 100% baru bisa akad kredit, atau yang mengembangkan proyek tanpa MoU KPR Indent.
Kuncinya sederhana saja;
JUMLAH RUMAH STOK = TARGET PENJUALAN RATA-RATA DALAM 1 BULAN
Contoh kasus;
Target jual 1 bulan = 5 unit.
Bangun rumah stok = 5 unit.
Rumah stok dibangun mulai Januari 2010. Siap huni April 2010.
Januari mulai jualan.
Terjual 4 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan).
Buka SPK bangunan = 4 unit
Pebruari
Terjual 6 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 6 unit
Maret
Terjual 3 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 3 unit
April
Terjual 5 unit (usahakan DP 5% terbayar dalam tempo 1 bulan)
Buka SPK bangunan = 5 unit
Dengan strategi seperti itu (asumsi tak ada pembatalan), maka mulai bulan April dst kita sudah bisa merealisasi akad kredit dan menerima arus kas masuk secara kontinu alias berkelanjutan.
INGAT !!!
Penjualan harus dilokalisir di blok yang sedang kita bangun rumah stoknya. Jadi jangan memasarkan blok yang tidak sedang dibangun.
Begitu ada unit yang batal, maka perhitungkan unit tersebut sebagai stok yang sudah terlanjur dibuka SPK nya. Jadi mengurangi jumlah unit yang dibuka melalui SPK baru tiap bulan.
Jika kita tertib melakukan konsep diatas, maka penerimaan arus kas masuk insya Allah kontinu dan tidak terputus.