Seni Menaklukkan MPT (Mitra Pemilik Tanah)
NGAJAK HAPPY HAPPY
Seni Menaklukkan MPT (Mitra Pemilik Tanah)
Seni Menaklukkan MPT (Mitra Pemilik Tanah)
Menjinakkan MPT (mitra pemilik tanah) adalah sebuah seni. Tak semuanya mesti dibujuk dengan proposal yang manis dan presentasi yang memukau. Saya jadi teringat seorang teman bernama Rio di Yogya dapat lahan 3.700 m2 di dekat kota dengan cara yang unik.
Setelah dia tahu bahwa calon MPT adalah seorang Drg (dokter gigi) yang sudah berusia 40 tahunan tetapi masih bujang, Rio justru sibuk mengumpulkan data tentang Drg tersebut. Bukan kumpulkan data soal tanah. Rio tahu bahwa calon MPT aktif bergaul di kelompok dansa, dan juga penggemar kuliner.
Rio dengan sengaja melalui perantaraan seseorang masuk ke komunitas kelompok dansa, dan ikut berlatih 2x seminggu. Saat latihan dengan sengaja dia selalu berusaha mengakrabkan diri dengan calon MPT yang menjadi targetnya. Tak jarang pulang latihan dansa Rio kuliner bareng dengan si dokter gigi.
Selama kurun waktu itu Rio tak pernah menanyakan lahan milik Drg apalagi menawarkan diri untuk dikembangkan. Rio cuma berusaha mengakrabkan diri saja. Sambil ngajak happy happy. Dansa dansi, kuliner sana sini.
Kisaran 2,5 bulan begitu sudah akrab, Rio baru membuka diri kalau dia adalah pengembang kecil kecilan. Yang biasa bekerja dengan modal menggandeng MPT. Nah, tanpa banyak cing cong, si dokter gigi bersedia mempercayakan lahannya kepada Rio. Benar benar hot deal. Meski Rio menjanjikan profit sharing 30% kepada si dokter gigi.
Kisah soal Rio mendapatkan MPT nya ini membuat saya terkesan sekaligus geli. Ternyata tak semua MPT mesti ditaklukkan melalui negoisasi dan presentasi. Dengan ngajak happy happy mampu juga membuat MPT terkiung kiung.
Setelah dia tahu bahwa calon MPT adalah seorang Drg (dokter gigi) yang sudah berusia 40 tahunan tetapi masih bujang, Rio justru sibuk mengumpulkan data tentang Drg tersebut. Bukan kumpulkan data soal tanah. Rio tahu bahwa calon MPT aktif bergaul di kelompok dansa, dan juga penggemar kuliner.
Rio dengan sengaja melalui perantaraan seseorang masuk ke komunitas kelompok dansa, dan ikut berlatih 2x seminggu. Saat latihan dengan sengaja dia selalu berusaha mengakrabkan diri dengan calon MPT yang menjadi targetnya. Tak jarang pulang latihan dansa Rio kuliner bareng dengan si dokter gigi.
Selama kurun waktu itu Rio tak pernah menanyakan lahan milik Drg apalagi menawarkan diri untuk dikembangkan. Rio cuma berusaha mengakrabkan diri saja. Sambil ngajak happy happy. Dansa dansi, kuliner sana sini.
Kisaran 2,5 bulan begitu sudah akrab, Rio baru membuka diri kalau dia adalah pengembang kecil kecilan. Yang biasa bekerja dengan modal menggandeng MPT. Nah, tanpa banyak cing cong, si dokter gigi bersedia mempercayakan lahannya kepada Rio. Benar benar hot deal. Meski Rio menjanjikan profit sharing 30% kepada si dokter gigi.
Kisah soal Rio mendapatkan MPT nya ini membuat saya terkesan sekaligus geli. Ternyata tak semua MPT mesti ditaklukkan melalui negoisasi dan presentasi. Dengan ngajak happy happy mampu juga membuat MPT terkiung kiung.