Pentingnya Action Plan
GAGAL MENDAPAT BINI MUDA
Pentingnya Action Plan
Pentingnya Action Plan
Alkisah dalam cerita jaman dulu, Prabu Bandung Bondowoso (disingkat PBB) yang terkiung kiung dengan kecantikan wajah dan kesintalan tubuh Rara Jonggrang, berniat melamar Rara Jonggrang menjadi bini mudanya.
Tapi karena sebenarnya Rara Jonggrang mengidolakan Ari Wibowo, maka guna menolak pinangan PBB, kemudian Rara Jonggrang menyebutkan syarat yang tak masuk akal, yaitu; BERSEDIA MENJADI BINI MUDA KALAU BISA DIBUATKAN 1000 CANDI DALAM WAKTU SEMALAM SAJA, YANG HARUS SELESAI SEBELUM AYAM BERKOKOK.
Dan karena PBB adalah seorang raja sakti mandraguna, dia mendatangkan ribuan jin dari alam gaib guna membangun 1000 candi yang disyaratkan tersebut. Ribuan jin tersebut bekerja keras sepanjang malam membangun 1000 candi yang disyaratkan. Seandainya bangsa jin bisa berkeringat, tentulah keringat mereka bercucuran sepanjang malam.
Tapi apa yang terjadi? Saat candi terbangun 999 buah alias kurang 1 candi saja, ayam sudah berkokok tanda pagi tiba. Prabu Bandung Bondowoso gagal menyerah terimakan bangunan tepat waktu. Roro Jonggrang marah, dan menolak jadi bini muda.
Pelajaran apa yang bisa ditarik dari kasus diatas??
1. Ribuan jin bekerja tanpa memiliki ACTION PLAN yang jelas. Mereka tidak tahu kapan 1000 candi harus selesai. Seandainya JIN PROPERTI dilibatkan dalam proyek 1000 candi tersebut, mungkin akhir ceritanya akan lain, karena dalam Action Plan karya Jin Properti, soal TIME FRAME alias umur proyek jadi isue utama ...
2. Prabu Bandung Bondowoso kurang peduli soal LEGALITAS. Coba seandainya dibuat perjanjian notariil, dimana ada klausul karet yang memungkinkan keterlambatan serah terima bangunan bukan menjadi vonis kegagalan, tapi hanya dikenakan denda keterlambatan saja, pastilah Rara Jonggrang berhasil diperistri sebagai bini mudanya.
Jika anda tak ingin gagal menyelesaikan proyek 1000 candi milik anda, mari belajar ACTION PLAN bersama Jin Properti.
Tapi karena sebenarnya Rara Jonggrang mengidolakan Ari Wibowo, maka guna menolak pinangan PBB, kemudian Rara Jonggrang menyebutkan syarat yang tak masuk akal, yaitu; BERSEDIA MENJADI BINI MUDA KALAU BISA DIBUATKAN 1000 CANDI DALAM WAKTU SEMALAM SAJA, YANG HARUS SELESAI SEBELUM AYAM BERKOKOK.
Dan karena PBB adalah seorang raja sakti mandraguna, dia mendatangkan ribuan jin dari alam gaib guna membangun 1000 candi yang disyaratkan tersebut. Ribuan jin tersebut bekerja keras sepanjang malam membangun 1000 candi yang disyaratkan. Seandainya bangsa jin bisa berkeringat, tentulah keringat mereka bercucuran sepanjang malam.
Tapi apa yang terjadi? Saat candi terbangun 999 buah alias kurang 1 candi saja, ayam sudah berkokok tanda pagi tiba. Prabu Bandung Bondowoso gagal menyerah terimakan bangunan tepat waktu. Roro Jonggrang marah, dan menolak jadi bini muda.
Pelajaran apa yang bisa ditarik dari kasus diatas??
1. Ribuan jin bekerja tanpa memiliki ACTION PLAN yang jelas. Mereka tidak tahu kapan 1000 candi harus selesai. Seandainya JIN PROPERTI dilibatkan dalam proyek 1000 candi tersebut, mungkin akhir ceritanya akan lain, karena dalam Action Plan karya Jin Properti, soal TIME FRAME alias umur proyek jadi isue utama ...
2. Prabu Bandung Bondowoso kurang peduli soal LEGALITAS. Coba seandainya dibuat perjanjian notariil, dimana ada klausul karet yang memungkinkan keterlambatan serah terima bangunan bukan menjadi vonis kegagalan, tapi hanya dikenakan denda keterlambatan saja, pastilah Rara Jonggrang berhasil diperistri sebagai bini mudanya.
Jika anda tak ingin gagal menyelesaikan proyek 1000 candi milik anda, mari belajar ACTION PLAN bersama Jin Properti.
